Pada tahun 1996, US Federal Computer Incident Response Capability (FedCIRC) melaporkan bahwa ada lebih dari 250 insden di sistem komputer atau jaringan komputer yang disebabkan oleh gagalnya siste keamanan atau adanya usaha ntuk membobol sistem keamanan. Pada tahun yang sama, FBI National Computer Crimes Squad, Washington D.C., memperkirakan kejahatan kompute yang terdeteksi kurang dari 15% dan hanya 10% dari angka itu yang dilaporkan. Dan penelitian yang dilakukan oleh American Bar Association menunjukkan bahwa dari 1000 perusahaan, 48% telah mengalami computer fraund dalam kurun waktu 1996-2001.
Di Inggris, NCC Information Security Breaches Survey bahwa kejahatan komputer naik 200% dalam setahun. Survei ini juga meunjukkan bahwa kerugian yang diderita rata-rata AS $30.000 untuk setiap tahun. Adajuga penelitian yang menyatakan bahwa setiap domain akan mengalami insiden sekali di dalam setahun dan sebuah komputer (host) akan mengalami insiden sekali dalam 45 tahun.
Ada juga fakta penelitian yang dinyatakan oleh Information Web Research pada tanggal 12 juli 2000 terhadap sekitar 4900 profesional TI dari 30 negara. Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa penanggulangan virus atau tindakan destruktif lain yang dilakukan oleh cracker menyedot dana pelaku bisnis sedunia senilai USD 1,6 triliun pada tahun 2000 saja. selain itu, sekitar produktivitas 40 ribu orang akan hilang karena komputer diserang cracker.
Pada hari senin tanggal 7 februari 2000 sampai dengan rabu pagi, 9 februari 2000. Beberapa web terkemuka di dunia diserang oleh distributed denial of service (DDoS) attack) sehingga tidak dapat memberikan layanan (down) dalam beberapa jam. Tempat yang diserang antara lain: Yahoo!, Buy.com, eBay, CNN, FBI.
Pada 4 mei 2001, situs Gibson Research Corp. (grc.com) diserang Denial Of Service Attack oleh anak yang berumur 13 tahun sehingga bandwith grc.com yang terdiri dari 2 koneksi TI bisa habis.
Juli 2002 muncul Virus SirCam dan wrm Code Red yang berdampak pada habisnya bandwith. Virus ini mengirimkan fle-file dari disk korban beserta virus juga ke orang-orang yang pernah mengirim e-mail ke korban. Akibatnya file-file rahasia korban dapat terkirim tanpa diketahi oleh korban. Di sisi lain, orang yang dikirimi e-mail ini dapat terinveksi Virus tersebut dan merasa dibeban dengan e-mail yang besar.
Tahun 2003/2004 dunia bisnis dan tekknologi informasi dikejutkan oleh mewabahnya worm baru bernama Sasser. Tercatat 250.000 komputer di seluruh dunia telah terinfeksi worm tersebut, worm tersebut menyerang jika pengguna komputer membuka attachment pada e-mail
Fenomena diatas mengangkat kembali isu penting dalam dunia teknologi informasi yang serba terhubung, sistem proteksi seperti apa yang harus diterapkan agar sistem informasi kita aman dari berbagai virus, worm, atau gangguan serupa.
0 komentar:
Posting Komentar